Panduan memilih kamera DSLR yang tepat.
Dunia Fotografi saat ini semakin mudah,
dimana orang bisa dapat mengambil gambar atau foto yang bagus cukup
memakai handphone kamera dan mempercantiknya dengan efek / filter di
applikasi kamera handphone ataupun menggunakan applikasi seperti
Instagram.
Namun bila Anda ingin serius menggeluti
dunia Fotografi maka smartphone secanggih apapun (iPhone atau Android)
maupun kamera mirrorless (Panasonic GX1, Canon S110) tidak akan mampu
menandingi kemampuan Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex).
Memilih kamera DSLR baik baru atau bekas
(second) tidak pernah mudah karena banyak hal yang perlu
dipertimbangkan sebelum membeli. Produsen kamera seperti Nikon, Canon,
Olympus, Leica, dll terus membanjiri pasar dengan fitur gimmick
yang belum tentu / jarang digunakan serta penggunaan istilah di
spesifikasi kamera DSLR yang dapat membingungkan bagi pemula (ISO,
fstop, aperture, white balance, dll).
Bila Anda tergolong baru (pemula) di
dunia fotografi maka yang harus diperlukan terlebih dahulu adalah
pengetahuan mengenai ISO, aperture, dan shutter speed yang semuanya
harus bekerja secara sinkron. Dimana fungsi aperture adalah mengontrol
seberapa banyak cahaya yang masuk ke lensa kamera, ISO berfungsi
mengatur sensitif kamera terhadap cahaya dan shutter speed menentukan
berapa lama paparan cahaya yang masuk.
Fitur-fitur yang harus ada pada kamera DSLR
ISO
ISO mendeskripsikan kepekaan cahaya dari
sensor yang ada di kamera DSLR terhadap standar umum. Nilai ISO tinggi
di kamera berarti gambar yang dihasilkan lebih terang. Tapi ISO tinggi
sangat dipengaruhi juga oleh kualitas sensor kamera di DSLR dan juga
fungsi noise reduction supaya hasil foto tetap berkualitas meskipun
diambil di tempat yang minim cahaya.
APERTURE
Aperture diukur menggunakan skala f-number
yang mungkin membingungkan pada awal mengenalnya. Secara singkat
aperture adalah kemampuan lensa untuk menyempitkan cahaya yang
melewatinya menggunakan elemen internal yg disebut diafragma; diafragma
dapat diperpanjang dan diperpendek menggunakan kontrol pada kamera.
Angka f-number yg rendah (f/2.8 kebawah) menunjukkan aperture lebih
luas, sementara nilai lebih tinggi menandakan cahaya diblokir lebih
banyak.
Pengaturan aperture yg lebar tidak cocok
untuk mengambil foto seperti pemandangan karena membuat hasil foto
menjadi blur, wide aperture lebih cocok dipakai untuk menyempitkan fokus
untuk objek yang sangat dekat dan memberikan tampilan latar belakang
yang lembut (bokeh effect).
Jadi bila menginginkan fokus lebih luas
seperti mengambil foto landscape adalah dengan cara mempersempit
aperture atau menggunakan nilai f/8 supaya cahaya lebih fokus dan
menghasilkan kedalaman (depth of field).
SHUTTER SPEED
Shutter speed berfungsi mengatur
seberapa lama cahaya yang masuk kedalam kamera. Shutter speed diukur
dalam sepersekian detik, dimana nilai 1/125 menandakan bahwa shutter
terbuka selama 1/125 detik. Kecepatan shutter speed yang tinggi berarti
kamera mengambil foto dalam waktu yang lebih singkat sehingga foto tidak
blur, sementara kecepatan shutter rendah memungkinkan foto lebih terang
karena menyerap lebih banyak cahaya, tapi dengan risiko hasil foto
menjadi blur jika kamera dan subjek tidak ber goyang (bisa diakali
dengan tripod).
Fitur lain yang penting
Ketiga fitur diatas merupakan kontrol
yang paling penting pada kamera Anda, tetapi ada atribut lain yang juga
penting bila kita ingin mendapatkan kualitas foto terbaik.
Ukuran Sensor Kamera DSLR
Biasanya dengan membeli kamera DSLR baru
atau bekas dgn sensor berukuran besar akan mampu menghasilkan foto yang
baik karena semakin luas permukaan fotosensitif maka cahaya yang masuk
lebih mencukupi. Ukuran sensor dengan harga kamera DSLR biasanya
berbanding lurus, jadi sesuaikan uang yang Anda miliki.
Ketajaman Lensa
Anda dapat men-tweak pengaturan kamer
sebanyak yang Anda suka, tetapi tanpa lensa berkualitas dengan ketajaman
yang baik maka hasil foto akan tampil biasa saja.
Tapi sayangnya, sangat sulit menentukan
kualitas lensa karena kinerja lensa bervariasi dari segi aperture dan
tingkat Zoom level. Lensa tertajam pada f/4 biasanya adalah lensa f/1.8
atau f/1.4 yang ditarik kembali dari pengaturan tertinggi mereka.
Demikian pula, lensa mulai berdistorsi pada tipe extreme wide lens
(16mm kebawah) dan telephoto (135mm keatas) pada ujung rentang
zoom-nya; untungnya beberapa kamera DSLR canggih dapat secara otomatis
memperbaikinya.
Lensa kamera yang bagus biasanya terbuat dari kaca dan bukan dari plastik. Lensa kamera utama tanpa fungsi zoom dengan focal length
tetap biasanya lebih berkualitas daripada lensa zoom karena
konstruksinya yg sederhana. Untuk hasil foto terbaik di setiap kondisi
mutlak, maka Anda tentu menginginkan kamera yang mampu bertukar lensa
bersama dengan lensa wide aperture untuk focal length yang paling umum
yaitu 24mm, 50mm, 80mm, 100mm dan 200mm.
Fungsi Autofokus
Kehandalan, ketepatan dan kecepatan
kamera melakukan autofokus terutama dalam cahaya rendah merupakan salah
satu keunggulan kamera DSLR dibandingkan smartphone ataupun kamera
pocket. Cari kamera DSLR yang mampu melakukan autofokus secara cepat dan
juga memiliki titik AF yang banyak.
Optical Image Stabilization
Fitur image stabilization pada kamera
DSLR akan membuat hasil foto tidak blur meskipun posisi kamera saat
dipegang bergoyang / blur dan suatu keharusan bila mengambil foto
menggunakan lensa tele atau zoom. Beberapa produsen kamera menamainya
berbeda-beda seperti Canor dengan nama Optical Image Stabilizer,
Panasonic dengan MegaOIS, Nikon dengan nama fitur Vibration Reduction,
dll.
Tapi sama halnya seperti Digital Zoom, pembaca Tips dan Trik sebaiknya
menghindari membeli kamera DSLR yg memiliki fitur digital image
stabilization karena ini hanyalah strategi pemasaran saja.
Megapixels
Megapixel menentukan seberapa besar
hasil foto yang dapat dicetak tanpa pembesaran digital di komputer (yg
dapat mengurangi kualitas). Jadi tentukan tujuan Anda menfoto, bila foto
hanya untuk disimpan di komputer dan jarang dicetak maka ukuran 8
Megapixels ketas sudahlah cukup. Namun jika tujuan membeli kamera DSLR
baru atau bekas adalah untuk mencetak poster, billboard ataupun media
berukuran besar lainnya maka semakin besar megapixel akan semakin baik.
View finder dan LCD
Viewfinder masih dibutuhkan dengan
beberapa alasan seperti pengambilan gambar lebih mudah karena posisi
tangan lebih stabil ketimbang saat memofoto dengan melihat LCD,
menghemat baterai (mematikan LCD dan menfoto dengan melihat dari view
finder).
Tapi bila kamera DSLR yang ingin dibeli
tidak memiliki viewfinder maka pastikan LCD kamera memiliki resolusi
layar yang baik dan dapat terlihat jelas di bawah sinar matahari.
Beberapa kamera DSLR terbaru juga memiliki fitur LCD touchsreen yang
memudahkan dalam pengoperasian.
White Balance
Semua kamera modern memiliki White
Balance yang telah diatur untuk pencahayaan artifisial, tetapi hanya
kamera DSLR profesional yang memberikan kontrol granular untuk white
balance dengan kemampuan mensetting white balance dengan cepat.
Mayoritas kamera DSLR yang beredar
sekarang sudah memiliki pilihan pengaturan White Balance dengan cukup
menfoto benda berwarna putih contohnya kertas / kain putih sehingga
warna foto akan terkalibrasi menurut sample benda tersebut.
ZOOM
Carilah kamera dengan optical zoom dan
bukan digital zoom. Sebuah kamera dengan lensa 28mm dan zoom 10x akan
mampu melihat lebih dekat (280mm) dibandingkan lensa 24mm (240mm ketika
diperbesar). Tpi jika Anda ingin melihat sedekat mungkin ke objek foto,
jumlah yang paling penting adalah sudut telephoto ketimbang jumlah X
zoom.
Merekam Video HD
Meski bukanlah hal yang penting, fitur
merekam video HD sudah banyak disematkan pada kamera DSLR, tapi jangan
jadikan ini hal utama.
Pada akhirnya, kebutuhan tiap orang akan
kamera DSLR yang tepat berbeda-beda. Jika menginginkan kualitas foto
terbaik maka siap-siap menyediakan uang banyak untuk memberi kamera,
lensa beserta peralatan pendukungnya. Tapi bila masih pemula dan hanya
menfoto sekedar hobi maka sebaiknya memulai dengan tipe kamera yang
tidak terlalu high-end tapi masih mampu menghasilkan foto yang bagus.